Selasa, 03 Desember 2013

Panorama Eksotis Alun-Alun Kota Ponorogo

"Panorama Eksotis Alun-Alun Ponorogo"


       Pecut Samandiman Warok Suromenggolo menggelegar bak badai bertaut petir di bumi Reog. Kota Ponorogo di Jawa Timur yang elok sasmita, gemah ripah loh jinawi. Bumi ayu yang berbatasan dengan Kabupaten Madiun (utara), Kabupaten Pacitan (selatan), Kabupaten Wonogiri (barat), Kabupaten Trenggalek (timur) ini didirikan oleh Kanjeng Kyai Batoro Katong zaman dulu kala ternyata menyimpan kekayaan budaya dan alam nan eksotis alami. Selain itu, di Ponorogo ilmu pengetahuan telah berkembang pesat semenjak beroperasinya Pondok Gerbang Tinatar di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis yang menjadi tempat menutut ilmu para santri dari segala penjuru Ponorogo. Maka tak heran jika Ponorogo bak Mirah Delima yang menghiasi Tanah Jawa.

     Alun-alun Ponorogo adalah sebuah komplek pusat pemerintahan, seni budaya, hiburan dan juga keagamaan. Dan ini menjadi ciri khas kota Ponorogo yang juga terdapat di Kabupaten Madiun, DI Jogjakarta dan Demak. Sehingga, pusat pemerintahan kota Ponorogo berpusat di tengah kota yang terdiri dari lembaga legislatif dan yudikatif. Dimana para pelayan rakyat ini bertengger di gedung pencakar langit berlantaikan 8 nan megah. Berikut adalah jepretan gedung graha krida praja.Ini adalah gedung nan megah dimana para PNS dari berbagai dinas melayani masyarakat. Bisa dicermati, setiap lantai terdiri dari beberapa kantor dinas dengan fasilitas yang memadai. Dan ciri khas tatanan kota Ponorogo adalah dengan banyaknya dibangun taman kota. Dari foto tersebut terdapat taman hijau meluas nan rindang di depan gedung graha krida praja. Maka hal ini mengimplikasikan bahwa Ponorogo adalah benar-benar kota seni yang mencintai keindahan.

        Sedangkan foto di bawah ini juga graha krida praja yang dijepret dari sisi jalan selatan. Patung harimau yang digiring Warok Suromenggolo melengkapi keindahan lay out taman kota Ponorogo. Patung ini terletak di tepi jalan raya dan digunakan sebagai hiasan sekaligus simbol kekuatan dan keberanian kota Ponorogo, yang mana dikiaskan dengan sang Warok Suromenggolo mengayunkan pecut Samandiman untuk menggiring sang Harimau menuju ke jalan yang dituju. Disekitar patung ini terdapat tempat duduk sederhana yang lumayan nyaman bagi orang-orang untuk sekedar nongkrong atau menikmati udara taman kota yang berangin dan sejuk karna banyak sekali ditumbuhi berbagai macam bunga dan pepohonan.

       Di depan gedung Pemkab ini juga terdapat patung cantik di tengah kolam yang menyita perhatian masyarakat yaitu patung Dewi Songgolangit yang terdapat dalam cerita Asal usul Reog Ponorogo. Bisa dilihat keindahan patung Dewi Songgolangit dengan menelungkupkan tangan mengucap seakan mengucap "Selamat Datang di Kota Ponorogo" dengan busana menjuntai indah.
        Disamping itu, ada gedung pertemuan yang baru direnovasi yang biasa disebut dengan Pendopo Agung yang terletak disebelah barat gedung Graha Kridas Praja. Tempat ini terbuka, tidak ada tembok yang menutupinya, hanya pilar khas jawa menghiasi Pendopo Agung. Funsinya sama dengan gedung pertemuan dan seminar pada umumnya. Dengan ventilasi dari angin alami yang berhembus dari taman kota menambah hemat tanpa perlu memasang AC atau kipas angin tambahan. Pendopo Agung ini berkapasitas kurang lebih 500 orang. Dan bukan rahasia umum lagi, bahwa setiap gedung selalu dijaga dengan patung singa atau harimau, mungkin saja ini mengindikasikan kekuatan kota Ponorogo bak raja hutan tersebut.

           Di depan Pendopo Agung ini terdapat lapangan nan luas yang berfungsi sebagai lapangan upacara hari nasional. Lapang dengan paving di pusatnya yang berfungsi sebagai tempat petugas upacara melangsungkan upacara. Bisa dilihat, jepretan tiang bendera yang berdiri gagah menjulang ke langit.
       Disisi timur terdapat gedung DPR tempat bertenggernya para wakil rakyat. gedung berlantai tiga ini beratap joglo dan bercat putih ini dihiasi dengan mobil-mobil mewah para anggota DPR setiap harinya. Di depan gedung DPR Ponorogo ini biasanya pendemo mengeluarkan aspirasinya walau kadang memenuhi jalan raya sisi timur. Terlihat kulturasi jawa tampak dalam hiasanjanur sintesis ala mantenan jawa di sisi kanan dan kiri menyimbolkan resepsi kerakyatan yang super panas di gedung megah ini.
 http://photos1.blogger.com/blogger/5491/3457/1600/dpr.jpg
       Kota seni dan budaya seperti Ponorogo tentulah punya tempat sakral pagelaran seni dan budaya. ada dua tempat yang inti, yaitu Paseban yang biasanya utuk pagelaran seni karawitan dan campursari. Dan satunya lagi adalah panggung utama yang multifungsi. Tidak hanya meriah ketika ferstival reog saja, namun beberapa artis ibu kota pernah tampil di panggung ini, sebut saja Opick sang tombo ati pernah manggung ketika ada acara hari besar Islam.


           Di selatan komplek alun-alun terdapat pusat pebelanjaan besar berlabel "Ponorogo Permai" yang menjadi salah satu tujuan shopping warga Ponorogo dari segala penjuru, baik perkotaan, pedesaan, pegunungan bahkan turis luar kota, karna dilengkapi juga dengan hotel berbagai level. Karena konsep tematik kreatif ala Poper begitu sebutan orang awam , menjadi daya tarik khas mall di selatan alun-alun. Label hari besar keagamaan maupun tahun baru atau Suro juga menghadirkan diskon besar-besaran produk garmen yang pada dasarnya harga diskon dan harga asli memang sama. Begitulah permainan ekonomi yang menarik tanpa diketahui orang awam.
           Di kompleks alun-alun utara Ponorogo terdapat gedung megah bernama Sasana Praja, yaitu sebuah tempat pertemuan dan digelarnya resepsi pernikahan. Gedung luas yang mencakup kurang lebih 1000 orang ini terlihat lebih modern gaya Eropa dari arsitekturnya. Gedung aset Pemkab Ponorogo berlantai dua ini juga multifungsi. Namun seiring perkembangan zaman, lantai 1 sekarang digunakan sebagai kantor pajak PBB. Gedung ini terletak persis di barat pendopo agung Ponorogo.
        Di sisi barat alun-alun Ponorogo, terdapat Masjid Agung Jami' Ponorogo. Nah, ciri khas tata kota berbasik dari kerajaan Islam seperti Jogja dan Demak yang memiliki kesamaan tatanan kulturasi dan arsitekturnya, dimana terdapat menara yang menjulang tinggi di depan masjid bersandingan dengan pintu gerbang. Halaman masjid yang luas ditumbuhi pohon Sawoo besar berderet sebagai simbolisasi religius.Masjid agung yang merakyat dan multifungsi. Selain sebagai tempat beribadah wajib, masjid ini juga digunakan untuk acara keagamaan misalnya sholawat akbar atau istighosah. Setiap hari banyak orang yang singgah untuk beribadah maupun beristirahat di masjid yang sejuk karena didominasi warna hijau segar ini.

    Tatanan alun-alun kota Ponorogo sebagai pusat kota yang syarat akan simbolisasi ini memang menghadirkan gaya arsitektur khas jawa campuran. Rutinitas pusat pemerintahan di Pemkab Ponorogo, Gedung DPR dan Dinas yang lainnya beriring dengan pusat perbelanjaan sebagai perputaran usaha ekonomi ini terimbangi dengan pola pikir religius dan rileks dengan adanya taman kota yang menghiasi alun-alun Ponorogo. Dan sebagai manusia berlandaskan Pancasila sila pertama, para leluhur Ponorogo telah mengeset eksistensi Masjid Agung Jami' sebagai lambang kekuatan do'a manusia dan penyerahan diri kepada Illahi Rabbi atas semua usaha yang telah dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar