Rabu, 12 Februari 2014

Diary Graduated 12

Selepas Kelulusan 11/12/13

Ya Tuhan,,kemana lagi aku harus berjalan? Dalam kegelapan dan kesepian ini aku susuri cahaya yang menuntunku ke dalam tujuan utama. Ya Tuhan tolonglah hambamu yang mengukir karir dari bawah dengan hati yang rendah. Hati ini memang tak sekuat karang dan selalu mengerang. Hanya satu keyakinanku, masih ada cinta yang besar dalam kehidupan. Selagi nafas masih ada di badan sejatinya Tuhan masih memelihara dan mengamini setiap doa yang terpanjatkan. Hanya saja keletihan dalam berjalan menjadi kerikil kecil yang menyakitkan.
Masih dalam penantian dan penolakan, namun pasti ada 1 jawaban dari 1000 penolakan. Hanya harapan yang kubawa kemana-mana. Aku tahu usahaku tak sebaik orang lain, tapi sudah keras kuupayakan sekuat tenaga diri yang terperas menjadi satu kewajiban sebagai manusia bukan pengorbanan. Sakit Tuhan,,,, payah Tuhan, itu hanya rintihan dalam hati. Aku baik2 saja, begitu yang ingin kuperlihatkan kepada orang2. Ya Tuhan, adakah seseorang yang hadir sebgai perantara tangan RahmaanMu. Merubah nasib dengan berjuang dengan keikhlasan atas nama Tuhan tiada terasa susah daripada berupaya dalam tekanan kebohongan.
Diam namun berfikir adalah ciri khas seorang wanita mandiri. Baik hati dan tersenyum kepada semua orang. Apalah arti hidup ini jika tak perkaya amalan yan baik saja?. Itulah tujuanku Ya TuHAN. Aku akan tetap sabar dan berusaha dengan harga diriku sendiri selagi waktu masih tersisa walaupun dengan air mata dari perihnya kehidupan.
Maaf Tuhan, aku hanya hamba yang penuh dengan rintihan, bukan berarti tanpa syukur dan terjebak dalam kekufuran. Mengadu kepada manusia tak ada artinya, hanya kepada Engkau saja hamba memohon pertolongan Ya Tuhan. Tak berhenti setiap hari aku berfikir mencari jalan keluar, tapi aku sudah memahami bahwa setiap alangkahku memnag cepat dan keras, sayangnya lama sekali sampai tujuan, karena memang ini sudah jalanku. Aku yakin saja, jika memang ini adalah lakon yang harus kujalani, maka aku tak gentar untuk mengarungi dengan kerelaan. Karena cobaan sudah ditentukan dari batas kemampuan seseorang.
Keyakinanku tidak akan berubah, dalam setiap pagi aku meembuka mata sudah terpatri dalam hati ini aku harus sukses untuk diri sendiri dan berbagi dengan orang lain.
  By: Hanna Dell Akita